Informasi Gratis

Jumat, 12 Desember 2008

Scanner Cannon Tidak Di Suppot Di Linux

Kemarin ane nyari-nyari driver untuk scanner ane, Canon D646U EX. Setelah nyari-nyari ke sana ke sini akhirnya ane tidak mendapatkan hasil apapun. Bahkan dari hasil diskusi di forum Ubuntu ane beru tahu kalau dukungan untuk driver scanner merk Canon di Linux memang sangat minim. Saran yang ane dapat adalah jangan beli scanner merk Canon kalau ingin memakai scanner di Linux. Sayang sekali, ane udah terlanjut beli scanner dan belum punya dana untuk membeli scanner baru.

Mungkin sementara ini ane harus tukeran scanner dulu dengan temen ane. Itupun kalau dia mau :D

Selasa, 09 Desember 2008

Trik Installasi Program Mudah Di Linux

Post yang terdahulu sudah menjelaskan sedikit tentang bagaimana menginstall software di Ubuntu Linux. Bagi yang mempunyai koneksi internet maka installasi software bukanlah menjadi suatu masalah yang besar. Akan tetapi bagi yang tidak mungkin bisa menjadi masalah tersendiri. Tetapi tidak harus begitu, kenapa? Baca aja terus .. WEEE!!!

Di Linux ada software namanya wine. Wine ini berfungsi untuk mengemulasi software2 Windows agar bisa dijalankan di Linux. Tapi jangan salah paham lho, Wine bukanlah PC emulator yang menjalankan Windows di dalam Linux! Soalnya kalau begitu nggak artinya pindah ke Linux kalau windowsnya masih tetep aja jalan :P. Jadi Wine itu digunakan untuk MENGINSTALL PROGRAM2 - DAN GAME - WINDOWS DI LINUX!!!

Untuk menginstall wine di Ubuntu, silakah akses http://repo.ugm.ac.id/apt-web dan ketikkan wine di nama program dan pilih versi Ubuntu yang kamu pakai. Setelah itu kamu akan mendapati link 2 file yang harus kamu download untuk menginstall wine.

Install 2 file yang baru saja kamu download di Ubuntu (cukup double click file .deb) dan wine akan terinstall. Nah mulai sekarang kalian bisa download program2 gratisan versi windows dan menginstallnya di Linux.

Sebagai contoh, ane pengin menginstall Open Office 3.0 karena Open Office yang ada di Ubuntu 8.10 masih versi 2.4. Akan tetapi ketika ane downlaod file installasi versi Linux dan mencoba menginstallanya jsutru terjadi masalah. Ada dependensi yang walaupun sudah diinstall tapi tetap dianggap belum diinstall. Akhirnya sebagai solusi ane download Open Office 3.0 versi windows. Trus ane meng-install nya selayaknya menginstall di Windows (maksudnya dengan mendouble click file installa .exe nya) dan akhirnya ane bisa menjalankan versi Open Office terbaru di Linux Ubuntu ane.

Trus tips yang lain adalah apabila ada file yang seharusnya terasosiasi (maksudnya terbuka secara otomatis dengan software tertentu ketika kamu menjalankannya) dengan software2 windows tertentu tetapi belum terasosiasi, kamu cukup klik kanan>properties dan pilih tab Open With. Kemudian pilih software wine untuk membukanya (klik add apabila wine belum muncul sebagai pilihan).

Dalam kasus ane, file2 open office seperti .odt .odp, .ods dan yang lain2 belum terasosiasi dengan Open Office karena ane menginstallanya lewat wine. Oleh karena itu ane cukup memilih wine sebagai software untuk membuka file2 tersebut dan wine akan secara otomatis mengasosiasikannya dengan Open Office. Namun demikian masih patut disayangkan karena file2 MS Office seperti .doc .xls dan yang lain masih belum bisa di assosiasikan dengan Open Office walaupun dengan cara seperti di atas. Tetapi tidak masalah, file2 tersebut masih bisa dibuka dengan cara membuka dulu Open Officenya lalu dibuka dengan cara biasa (bisa klik file>open atau tekan ctrl+O).

Kelemahan cara ini adalah dari sekian banyak software yang kita butuhkan mungkin tidak semua software bisa di install lewat wine. Tetapi ane kira untuk kebutuhan sehari2 masyarakat umum, Linux beserta Wine nya sudah lebih dari cukup untuk digunakan.

Installasi Program Di Ubuntu Linux

Bagi kalian yang mempunyai koneksi internet installasi program-program di Linux sangatlah mudah. Cukup jalankan add/remove program atau synaptic manager kemudian pilih software yang akan di install kemudian Linux akan secara otomatis mendownload program2 dan dependensi yang dibutuhkan. Daftar sotware yang bisa di install buanyak buanget lho.

Bagi kalian yang nggak punya koneksi internet tetapi mempunyai akses ke tempat download yang cepat, yah, misalnya nebeng tetangga atau temen gitu :D, dan mempunyai jatah bandwidth gede plus DVD RW, maka kalian bisa downlaod DVD reprositories yang berisi koleksi software2 Linux yang lengkap. Trus tinggal install pake synaptic manager, dan semua akan dijalankan secara otomatis.

Nah, yang agak repot adalah kalau kalian nggak punya dua hal diatas, maka kalian harus nyari sendiri software di internet, mendownloadnya, dan kemudian menginstallnya. Kenapa repot??? Karena installasi software di Linux agak berbeda dengan di Windows. Kalau di windows menginstall software tinggal jalanin aja file .exe nya maka tinggal ikuti instruksi dan semuanya selesai. Tapi kalau di Linux, khususnya Ubuntu, untuk menginstall software kalian harus menjalankan file .deb (kalau yang berbasis Debian .deb tetapi ada juga yang lain yaitu .rpm untuk Linux yang berbasis, kalau nggak salah, Red Hat. Ubuntu kebetulan berbasis Debian). Tetapi tidak semudah itu, file2 dependensi, bila belum terinstall harus di Install dulu. Misalnya begini, andai saja kamu ingin menginstall program namanya CoolBejo (busyet, narsis banget yah!!). Trus kamu cari di reprository Ubuntu, dan ternyata ada 3 file yang harus di download:

CoolBejo.deb
LibBejo.deb
CoreBejo.deb

Nah, installasi CoolBejo tentu saja dilakukan dengan cara men-double click file CoolBejo.deb. Akan tetapi karena CoolBejo.deb mempunyai dependensi CoreBejo.deb, maka CoolBejo.deb tidak bisa di install. Kamu harus nginstall CoreBejo.deb. Dant ternyata CoreBejo tidak mempunyai dependensi LibBejo.deb maka ... yah, tentu saat ini kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan bukan??

Kesimpulannya adalah ketika kamu ingin menginstall CoolBejo, maka urutan installasi adalah:

LibBejo.deb
CoreBejo.deb
CoolBejo.deb

Itu hanya sekedar illustrasi dengan dimana 1 software mempunyai 3 file yang harus di download. Tetapi kenyataannya tidak semua file hanya mempunyai 3 file, ada yang sampai belasan, walau ada juga yang cuma 1 sih :D.

Tapi perlu diingat bahwa dependensi tidak harus mempunyai susunan seperti di atas. Bisa juga, kalau mengambil contoh diatas, file BejoCool.deb mempunyai dependensi CoreBejo.deb DAN LibBejo.deb, jadi untuk menginstall CoreBejo.deb tidak perlu menginstall LibBejo.deb. Selain itu bisa juga file dependensi ternyata juga sudah ada/terinstall di sistem.

Nah bagi kalian yang pengin download program2 di Ubuntu, selain dari reprository resmi Ubuntu bisa juga dari server UGM, yaitu di:

http://repo.ugm.ac.id

dan softwarenya bisa langsung dicari dan didownload di:

http://repo.ugm.ac.id/apt-web

Kalian tinggal masukkan aja nama software yang ingin kalian download dan pilih versi ubuntunya. Nanti link semua file yang dibutuhkan akan muncul dan bisa langsung didownload. Oh iya, tempat nama software dimasukkan bukanlah fasilitas search, jadi harus memasukkan nama yang benar.

Kemudian yang terakhir adalah yang paling repot. Ini terjadi ketika kalian ingin menginstall software, tetapi softwarenya tidak dalam bentuk .deb, melainkan dalam bentul tar.gz. Nah disini kalian harus mengcompile sendiri programnya, baru kemudian menginstallnya. Bener2 repot dah.

TETAPI!!!! .... Jangan jadikan ini penghalang karena pada kenyataannya ada cara yang jauh lebih mudah untuk menggunakan software2 gratis di Ubuntu Linux. Cara gimana? Tunggu post selanjutnya ya :D

Tips Installasi Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex

Dari pengalaman menginstall Linux Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex, ane telah belajar lumayan banyak. Dan mau sharing tips dalam installasi Ubuntu. Berikut tips2nya:

1. Kalau kamu download file .iso dan membakarnya (burning) ke CD sendiri, maka ane sarankan JANGAN pakai software Alcohol, pakailah Nero (software lain juga boleh, tapi ane cuma tau Alcohol dan Nero)

2. Setelah jadi CD, sebelum installasi selalu lakukan CD Integrity Check. Biar nggak mubadzir bila filenya corrupt.

3. Bila ingin menginstallnya bersama Windows, pastikan kamu menginstallnya di Hardisk yang berbeda. Bukan hanya sekedar partisi yang berbeda, tapi HARUS bener2 hardisk yang berbeda. Jadi kamu harus masang 2 hardisk dalam CPU kamu. Ini dikarenakan Linux akan memforkan SELURUH hardisk yang akan digunakan, bukan sekedar 1 partisi dalam sebuah hardisk.

4. Cara lain agar bisa menginstallnya bersama Windows adalah dengan menggunakan Wubi. Caranya adalah kamu jalankan Windows seperti biasa, trus masukkan CD Installer Ubuntu (installernya versi Desktop). Browse CD Installasi dan jalankan program wubi.exe di folder utama. Setelah muncul menu, pilihlah untuk menginstall Ubuntu di dalam Windows. Sebagai catatan, ane belum pernah melakukan ini karena kurangnya disk space (butuh ruang kosong sebesar 5 GB)

5. Selamat menggunakan Ubuntu :D

Gara-Gara Salah Mbakar CD

Ane memang sudah pindah ke Linux, akan tetapi proses menuju ke sana agak berat. Bukan karena Linux sulit, akan tetapi karena kesalahan sendiri. Cerita lengkapnya begini:

Setelah lulus ane langsung download Ubuntu Studio 7.10 Feisty Fawn dari server UGM. Alasannya karena distro Ubuntu Studio memang khusus untuk menangani multimedia. Jadi ane berharap kebutuhan ane mengenai grafik dan musik (hey, I'm a song writer, remember??) bisa terpenuhi.

Awalnya ane senang karena downloadnya sangat cepat sekali, yaitu mencapai 1 MBps. Setelah nginstall juga bagus. Tapi ane rada kecewa karena dukungan terhadap codec2 yang umum ada di windows sangat kurang. Bahkan untuk memutar mp3 aja tidak bisa. :( Selain itu versi 7.10 ternyata bukan distribusi yang paling baru. Itu udah usang. Oleh karena itu ane berniat menggantinya dengan versi 8.10. Dan karena berbagai pertimbangan, ane memutuskan untuk menggunakan distro Ubuntu 8.10 yang original (versi Ubuntu Desktop, bukan Ubuntu Studio).

Kemudian ane download Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex yang kemudian ane burn menggunakan Alcohol. Tapi ternyata ketika di run ada masalah. Ane heran, apakah ada masalah ketika ngeburn ataukan file .iso-nya yang rusak?? Untuk memastikan dengan biaya yang paling murah maka ane coba test file .iso-nya dengan MS Virtual PC. Dan ternyata memang Error. Akhirnya ane putuskan untuk mendownload ulang filenya dan langsung mengetesnya di warnet kampus.

Betapa mengecewakan, setelah ane download berbagai versi dari installasi Ubuntu (Ubuntu dan Kubuntu, baik versi 8.10 maupun 8.04, baik desktop maupun alternate) ternyata semuanya tidak lolos dari uji coba melalui MS Virtual PC. Akhirnya ane nyerah dan memutuskan untuk tetap memakai Ubuntu 7.10. Ketika itu ane baru mengetahui ternyata ane bisa memesan CD Ubuntu agar dikirimkan ke rumah ane secara GRATIS!! Kekurangannya adalah CD itu akan sampai antara 4 - 6 pekan, jadi lama banget. Tapi ane tetap memutuskan untuk bertahan dulu di Ubuntu 7.10 dan baru mengupgrade ketika CD Gratisnya sampai.

Akan tetapi kemudian ane mengetahui bahwa kevalidan file .iso bisa di cek lewat MD5 sum. Dan betapa mengejutkan ketika ane mengetahui bahwa file .iso yang ane download ini tidak ada masalah bila di cek lewat MD5 Sum. Kemudian ane berfikir, jangan-jangan yang rusak bukan filenya, akan tetapi MS Virtual PC memang tidak kompatibel untuk menjalankan CD Ubuntu. Akhirnya ane nekad burn Ubuntu 8.10 versi installasi Desktop ke CD lalu melakukan CD cek. Akan tetapi kali ini ane burn nya menggunakan Nero Burning Room. Dan betapa terkejutnya ane setelah mengetahui bahwa ternyata tidak ada masalah dalam cek integritas CD. Akhirnya ane tadi malam menginstall Ubuntu versi 8.10 code name Intrepid Ibex dalam sistem ane.

Alhamdulillah ...

CD Ubuntu 8.10 Gratis

Saat ini ane menggunakan distro Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex. Liat aja di side bar paling atas, disana ada gambar sekaligus link untuk mendapatkan Ubuntu 8.10 dengan gratis. Jangan khawatir, mirrornya banyak kok, dan di Indonesia ada dua mirror yang menyediakan downloadnya. Jadi bisa download dengan relatif cepat.

Bagi kalian yang pengin mendapatkan Ubuntu 8.10 tapi nggak punya koneksi cepat, bisa ngopy punya ane. Kalian bisa datang aja ke rumah ane atau kirimkan CD kosong (700MB) dan uang Rp 7500,00 ke:

Bambang Yudianto
d/a:
Glagah Kidul RT 01
Tamanan, Banguntapan, Bantul
Kode Pos 55191

Sebagai catatan, uang Rp7500,00 itu bukan sebagai biaya burning atau harga softwarenya, melainkan ongkos kirim balik. Jadi pada intinya semuanya GRATIS!!!

Dan bagi kalian yang belum pernah menggunakan Linux, nggak usah khawatir, Ubuntu adalah distro yang sangat mudah dipelajari, dan bahkan ada bahasa Indonesianya pula. Penggunaannya juga hampir sama dengan Windows, dan bahkan bisa di Install barengan dengan Windows. Keren kan?? Makanya, ayo pindah ke yang Halal!!

Akhirnya - Proses Pindah Ke Linux

Beberapa pekan yang lalu, setelah lulus pendadaran, ane langsung berusaha pindah sistem ke Linux. Alasannya sederhana, ane nggak ingin tambah dosa karena memakai sesuatu yang seharusnya tidaka ane pakai. Yah, ane bukanlah orang suci yang tidak mempunyai dosa, atau sudah berubah menjadi orang yang suci, ane masih mempunyai banyak dosa dan mungkin tidak mampu saya hapus seluruhnya. Akan tetapi setiaknya ane sedang dalam proses untuk mengurangi laju penambahan dosa2 ane.

Dengan menggunakan Linux ane berharap ane bisa menggunakan sesuatu yang halal. Prinsip ane adalah untuk melakukan hal yang baik maka harus diawali pula dengan sesuatu yang baik pula. Linux itu gratis, oleh karena itu halal dipakai oleh siapapun.

Dalam proses pindah ke Linux ane memang belum sepenuhnya langsung pindah. Dalam artian ane sekarang install Linux bersama windows. Alasannya karena ane masih belum wisuda, jadi masih ada tanggungan untuk menyelesaikan revisi dan lain sebagainya. Selain itu ane juga masih dalam tahap penjajakan. Bukannya ane menemukan permasalahan yang berarti dalam penggunaan Linux, karena bagi ane migrasi ke Linux bukanlah masalah yang besar, dan ane juga langsung bisa menggunakannya. Hal ini dikarenakan Linux jamam sekarang sudah user friendly loh. Saat ini yang ane jajaki adalah kompabilitas file/data dan kebutuhan.

Bicara mengenai apa kebutuhan ane dan Linux, ane rasa Linux sudah lebih dari cukup untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan ane. Saat ini yang ane butuhkan adalah "lingkungan" untuk menulis buku, memutar multimedia (film dan musik), kebutuhan untuk ngomik, dan ... apa lagi ya? sekiranya hanya itu dulu :D

Yang belum terpuaskan sementara ini adalah kemampuan untuk menscan gambar. Software untuk menscan, yaitu X-sane bawaan Linux tidak bisa mendetect scanner ane. Tapi ane kira belum tentu jadi masalah yang besar. Yang ane perlukan adalah googling driver untuk scanner ane. Moga2 aja bisa ketemu :D